Hoskinson Ungkap Biaya Mining Awal Bitcoin Sangat Murah



Pengungkapan mengejutkan datang dari pendiri Cardano, Charles Hoskinson, yang menyebut bahwa biaya mining Bitcoin Satoshi pada masa awal ternyata sangat rendah. Komunitas kripto pun mulai memperdebatkan kembali bagaimana Bitcoin bisa tumbuh dari proses mining sederhana menjadi fenomena global.

Biaya Mining Bitcoin Satoshi

Dalam sebuah sesi podcast, Charles Hoskinson menyampaikan bahwa biaya yang digunakan Satoshi Nakamoto untuk menambang Bitcoin kemungkinan hanya puluhan dolar. Ia merujuk pada tingkat kesulitan mining yang sangat rendah pada tahun 2009, serta daya komputasi sederhana yang digunakan.

“Satoshi hanya butuh laptop biasa dan sedikit listrik. Tidak ada farm mining. Tidak ada rig khusus. Semuanya berjalan sangat sederhana,” ujar Hoskinson.

Respon Komunitas Kripto

Komunitas kripto langsung merespons pernyataan tersebut. Banyak yang menyadari bahwa evolusi Bitcoin tidak hanya soal teknologi, tetapi juga tentang keyakinan dan eksperimen awal. Biaya yang kecil justru mempertegas bahwa motivasi Satoshi bukan mencari keuntungan pribadi.

Para analis pun mulai menelusuri kembali blok-blok awal Bitcoin, mencoba memverifikasi estimasi Hoskinson tentang biaya mining Bitcoin Satoshi.

Teknologi Mining di Masa Awal Bitcoin

Pada masa awal peluncuran Bitcoin, protokol mining masih memungkinkan siapa pun untuk menambang hanya dengan CPU standar. Hashrate global pun sangat rendah dibandingkan saat ini, membuat reward Bitcoin lebih mudah didapat tanpa biaya listrik yang besar.

Ini kontras dengan saat ini, di mana aktivitas mining memerlukan mesin ASIC dan daya ribuan watt. Kondisi tersebut menciptakan batas masuk tinggi bagi penambang baru.

Perbandingan Biaya Mining Dulu dan Sekarang

Jika biaya mining Bitcoin Satoshi hanya berkisar beberapa dolar per blok, maka kini biaya tersebut bisa mencapai ribuan dolar. Kenaikan harga listrik, perlombaan perangkat keras, dan tingkat kesulitan yang meningkat membuat mining bukan lagi hal yang mudah diakses.

Hal ini menimbulkan pertanyaan baru: apakah model mining saat ini masih sesuai dengan visi awal Bitcoin yang inklusif dan terdesentralisasi?

Motif di Balik Satoshi Nakamoto

Charles Hoskinson juga menyinggung kembali motivasi Satoshi. Menurutnya, pengeluaran biaya yang rendah dan tidak adanya penarikan koin sampai saat ini menandakan bahwa Satoshi hanya ingin menciptakan sistem moneter baru, bukan untuk meraup keuntungan.

“Kalau tujuannya uang, dia sudah menjual jutaan Bitcoin dari dulu,” tambah Hoskinson.

Implikasi bagi Dunia Crypto

Fakta bahwa biaya mining Bitcoin Satoshi sangat kecil menimbulkan diskusi baru soal efektivitas mining masa kini. Beberapa pengamat mendorong transisi ke sistem konsensus yang lebih hemat energi, seperti proof-of-stake.

Di sisi lain, komunitas tetap menganggap mining sebagai tulang punggung keamanan jaringan Bitcoin. Meski mahal, banyak yang berpendapat bahwa biaya besar justru memperkuat ekosistem dari sisi komitmen dan infrastruktur.

Penutup: Refleksi dari Hoskinson

Ungkapan Hoskinson mengenai biaya mining Bitcoin Satoshi memberikan perspektif baru soal perjalanan Bitcoin. Dari biaya kecil dan teknologi sederhana, kini Bitcoin menjadi entitas raksasa yang menggerakkan triliunan dolar.

Refleksi ini mengingatkan komunitas kripto akan akar dari revolusi digital ini: kesederhanaan, eksperimen, dan visi untuk menciptakan sistem finansial yang lebih adil dan terbuka.